Pengaruh Asam Basa ( Alkali ) untuk kesehatan
Seperti halnya dengan sabun, basa bersifat kaustik (licin), selain itu basa juga bersifat alkali (bereaksi dengan protein di dalam kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian). Rasa pahit merupakan salah satu sifat zat yang bersifat basa.
1. Asam
Asam merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makanan dan minuman, misalnya cuka, keju, dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air akan melepaskan ion H+. Jadi, pembawa sifat asam adalah ion H+ (ion hidrogen), sehingga rumus kimia asam selalu mengandung atom hidrogen. Ion adalah atom atau sekelompok atom yang bermuatan listrik. Kation adalah ion yang bermuatan listrik positif. Adapun anion adalah ion yang bermuatan listrik negatif.
Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan seperti logam, marmer, dan keramik. Reaksi antara asam dengan logam bersifat korosif. Contohnya, logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk Besi (II) klorida (FeCl2).
Tabel beberapa contoh Asam
Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan, yaitu asam organik dan asam anorganik. Asam organik umumnya bersifat asam lemah, korosif, dan banyak terdapat di alam. Asam anorganik umumnya bersifat asam kuat dan korosif. Karena sifat-sifatnya itulah, maka asam-asam anorganik banyak digunakan di berbagai kebutuhan manusia.
2. Basa
Dalam keadaan murni, basa umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik. Beberapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maag (antacid) dan sabun serta deterjen mengandung basa.
Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH.
Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida.
Tabel beberapa contoh Basa
Pada dasarnya rasa makanan, minuman atau zat tertentu yang terasa asam, pahit, getir, asin dan manis disebabkan karena sifat zat tersebut, yaitu sifat yang berkaitan dengan asam, basa dan garam. Rasa asam terkait dengan suatu zat yang dalam ilmu kimia digolongkan sebagai asam. Rasa pahit terkait dengan bahan lain yang digolongkan sebagai basa. Namun, tidak semua yang mempunyai rasa pahit merupakan basa.
Basa dapat dikatakan sebagai lawan dari asam. Jika asam dicampur dengan basa, maka kedua zat itu saling menetralkan,sehingga sifat asam dan basa dihilangkan. Hasil reaksi antara asam dengan basa kita sebut garam. Adapun rasa manis terkait dengan kehadiran sifat asam dan basa secara bersama-sama.
Keseimbangan Asam-Basa
Keseimbangan asam basa jaringan tubuh dan darah manusia harus berada pada pH 7,3 – 7,5 artinya kondisi tubuh bersifat agak basa atau alkalin, agar tetap sehat dan berfungsi optimal. Di atas pH 7,8 atau di bawah pH 6,8 akan menimbulkan gangguan metabolisme, yang pada akhirnya juga gangguan pada kesehatan.
Tubuh kita mengandung 80% basa dan 20% asam. Tubuh kita bekerja keras untuk mempertahankan level dari pH tersebut. Darah di dalam vena tubuh kita memiliki pH yang bervariasi, tergantung dari apa yang kita konsumsi, apakahkebanyakan makanan yang mengandung mineral basa atau kebanyakan makanan yang mengandung asam. Tapi, sudah diketahui bahwa 95% makanan kita adalah bersifat asam. Untuk menjaga kondisi tubuh tersebut, sebaiknya komposisi menu terdiri dari 70% makanan pembentuk basa (alkaline forming food) dan 30% makanan pembentuk asam (acid forming food).
Oleh sebab itu tubuh memerlukan lebih banyak makanan pembentuk basa daripada makanan pembentuk asam. Contoh makanan pembentuk basa adalah sayur-sayuran dan buah-buahan. Sedangkan contoh makanan pembentuk asam adalah nasi dan aneka lauk daging. Keasaman dan kebasaan tubuh terhadap makanan dipengaruhi antara lain oleh kandungan protein dan jenis mineral yang paling dominan pada makanan.
Kemampuan pencernaan manusia terbatas, dan tidak mampu mencerna lebih dari dua jenis zat gizi utama yang kadarnya sama-sama dominan dalam waktu yang bersamaan. Hal ini disebabkan karena setiap makanan mulai dicerna pada tempat yang berbeda, dalam kurun waktu yang berbeda, serta memerlukan jenis enzim pencerna yang berbeda juga yang bekerja dalam derajat keasaman atau pH yang berbeda pula. Zat pati atau hidrat arang kompleks, protein dan lemak adalah unsur gizi yang sangat mempengaruhi proses pencernaan, tidak boleh dikonsumsi dalam waktu yang bersamaan.
Siklus Sistem Pencernaan
Secara umum siklus sistem percernaan terbagi dalam tiga bagian aktivitas yang bekerja secara teratur dan sistematis setiap 24 jam sehari. Ketiga bagian aktivitas ini secara simultan terus aktif bekerja, tetapi pada setiap siklus, salah satu bagian aktivitas akan lebih intens bekerja dibandingkan dengan bagian aktivitas yang lainnya.
Ketiga bagian aktivitas ini adalah :
• Aktivitas pencernaan, secara intensif bekerja pada jam 12.00 – 20.00
• Aktivitas penyerapan/asimilasi, secara intensif bekerja pada jam 20.00 – 04.00
• Aktivitas pembuangan, secara intensif bekerja pada jam 04.00 – 12.00
Tubuh bekerja otomatis untuk menyeimbangkan asam basa dalam tubuh melalui:
1. Ginjal kita melakukan kerja yang baik dengan mengeluarkan limbah asam dan urin kita bersifat asam dengan pH 4 – 6.
2. Olah raga membantu mengeluarkan limbah asam melalui kulit dan keringat ( bersifat asam). Akan tetapi, apa yang terjadi ketika kita makan terlalu banyak makanan yang bersifat asam, dan makan terlalu sedikit sayuran serta kurang berolahraga? Limbah asam tidak semuanya akan keluar dari sistem tubuh kita dan limbah asam akantertimbun di dalam tubuh. Ketika limbah asam tertimbun dalam aliran darah, darah kita akan mengental. Ini akan mengakibatkan tidak lancarnya peredaran darah, dan kadang-kadang terjadi penyumbatan darah
Metabolisme tubuh yang tidak seimbang akan menyebabkan :
• Proses penyerapan gizi tidak optimal, sehingga energi yang terbentuk menjadi sedikit,
• Proses pembuangan sisa makanan dan sisa metabolisme lainnya tidak optimal, sehingga memungkinkan menyebabkan resiko toksemia, yaitu keracunan akibat toksin yang berlebihan di dalam tubuh.
• Proses pembelahan sel menjadi lebih cepat dan sering, yang akan menyebabkan berkurangnya kemampuan manusia untuk berumur panjang (degenerasi) dan dapat menambah berat badan.
Berkurangnya energi dan bertambahnya toksin dapat menyebabkan peradangan pada organ-organ vital, alergi yang berkepanjangan, dan kekebalan tubuh yang menurun, sehingga tubuh sangat rentan terhadap gangguan penyakit, kelebihan berat badan, dan penuaan dini.
Ragam Makanan
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut di atas, maka pola makan kita sebaiknya sebagai berikut:
• Menu sarapan hanyalah buah, baik dipotong ataupun dijus, dengan takaran yang cukup mengenyangkan, di makan secara perlahan-lahan dan sedikit-sedikit
• Buah tidak dimakan bersamaan atau sesudah makanan sumber protein dan zat pati. Makanlah buah dulu sekitar 10 sampai 30 menit, barulah makan makanan yang lainnya.
• Untuk makan siang dan makan malam, makanlah makanan sumber protein atau zat pati, tapi tidak dimakan secara bersamaan. Misalkan untuk makan siang makan makanan yang didominasi sumber protein, maka malamnya makan makanan yang didominasi oleh sumbet zat pati, sehingga dalam sehari semua zat gizi tercukupi.
• Protein sebaiknya satu macam saja misalkan ikan atau daging saja. Zat pati boleh lebih dari satu macam, seperti nasi dengan perkedel kentang, atau mie goreng dengan jagung.
• Sayuran harus disertakan pada saat makan sumber protein dan zat pati untuk menjaga keseimbangan asam- basa. Porsi sayuran sebaiknya antara dua sampai tiga kali lipat dari porsi sumber protein atau zat pati, dengan memasukkan sayuran mentah, baik itu sebagai lalapan, salad, atau dijus.
• Hindari makanan-makanan yang banyak diolah, seperti makanan siap saji, makanan kalengan, makanan awetan, sebaiknya makan makanan yang masih segar.
Makanan Pembentuk Asam
Makanan pembentuk asam mengandung lebih banyak mineral non-logam seperti sulfur (S), fosfor (P) dan klor (Cl). Sedangkan makanan yang dapat menurunkan keasaman tubuh atau membentuk efek basa mengandung lebih banyak mineral logam, seperti potassium/kalium (K), sodium/ natrium(Na), magnesium (Mg), zat besi (Fe) dan kalsium (Ca).
Sebaliknya, makanan pembentuk asam rasanya belum tentu asam. Contohnya : buah-buahan rasa masam belum tentu asam (seperti jeruk, nanas atau strawberry) memberi pengaruh basa pada tubuh, karena hampir semua buah-buahan segar mengandung lebih banyak elemen-elemen logam.
Makanan pembentuk asam mengandung lebih banyak mineral non-logam seperti sulfur (S), phosphor (P) dan klor (CL). Sedangkan makanan yang dapat menurunkan keasaman tubuh atau membentuk efek basa mengandung lebih banyak mineral logam, seperti: potassium/kalium (K), sodium/natrium (Na), magnesium (Mg), zat besi (Fe) dan kalsium (Ca).
Makanan pembentuk asam umumnya juga mengandung sejumlah besar protein dan sedikit air. Hampir semua makanan protein dan biji-bijian (beras, jagung, gandum dsb) termasuk produk olahannya, memberi reaksi kimiawi asam pada tubuh kecuali susu mentah, yogurt, kacang almond dan millet.
Sebaliknya makanan pembentuk basa cenderung berkadar air tinggi dan mengandung sejumlah kecil protein. Semua jenis buah dan sayuran (termasuk selada, umbi-umbian dan sayuran rambat) adalah makanan pembentuk basa kecuali tomat (terutama yang masak)
Cara pengolahan makanan dapat mengubah keasaman dan kebasaan suatu makanan. Makanan yang dimasak tersendiri, kurang lebih sama seperti ketika masih mentah. Contohnya, kentang yang dikukus atau hanya direbus dengan air, pengaruhnya akan tetap basa pada tubuh. Lain halnya jika kentang diolah menjadi sambal kentang goreng. Kombinasi minyak dan santan meningkatkan kadar protein dan lemak
Makanan pembentuk asam tidak ada hubungannya dengan makanan asam. Apa yang dimaksud dengan Basa dan Asam adalah keberadaan Mineral Basa di dalam larutan
Makanan asam adalah makanan yg rasanya masam, asam manis atau kecut. Asam ini bisa mempengaruhi atau bisa juga tidak mempengaruhi tingkat keasaman tubuh, sehingga disebut juga asam bebas.
Porsi nasi dan lauk protein seperti daging, ikan atau telur umumnya lebih besar daripada buah dan sayuran segar. Sariawan, nyeri lambung, flua atau kelebihan berat badan merupakan gejala tingkat keasaman tubuh sudah mulai meninggi. Kondisi ini bisa semakin buruk jika ditambah dengan kebiasaan makan makanan rendah energi dan kurang bergizi, merokok, minum alkohol, penggunaan narkotik, stress, kurang istirahat serta perbagai pola hidup tidak sehat lainnya.
Menurut penelitian yang dilakukan terhadap sample darah 600 orang pasien penyakit kanker, sebanyak 85% diantara mereka menunjukkan ber pH asam yang tinggi. Bagaimana menjaga darah yang ber pH basa rendah adalah langkah yang pertama untuk menghindari penyakit kanker.
Kondisi darah ber pH asam mengambarkan hal-hal berikut :
Kulit tidak bersinar.
Penyakit kaki karena kutu air.
Cepat merasa lelah setelah olahraga ringan dan mengantuk setelah naik bis.
Setelah naik turun tangga terengah-engah.
Lamban bergerak dan lesu
Mengapa kondisi darah dalam tubuh bisa berubah menjadi ber pH asam?
Terlalu banyak meminum susu dan memakan mentega dan keju.
Daging, makanan seperti susu, mentega, keju, telur, daging sapi, daging babi asin, dll adalah makanan yang ber pH asam.
Terlalu banyak makanan ber pH asam akan menyebabkan pH darah asam dan kental, sehingga peredaran darah tidak lancar ke ujung pembuluh darah , mengakibatkan kaki/lutut dingin, bahu berat dan susah tidur.
Untuk orang-orang muda boleh mengkomsumsi daging dengan porsi yang wajar tetapi untuk orang-orang tua, agar mengkomsumsi sayur-sayuran dan ikan dengan porsi kecil.
Kehidupan tidak teratur menyebabkan kondisi fisik tubuh dengan darah ber pH Asam.
Kehidupan tidak teratur menyebabkan tekanan terhadap pisik dan mental.
Menurut statistik, orang yang terlambat tidur kemungkinannya mengalami penyakit kanker 5 kali lebih besar dibanding dengan orang yang tidur tepat waktu. Manusia pada dasarnya adalah hidup secara teratur di dunia ini. Tidak boleh mengakumulasi tidur dalam waktu yang lama dan memakan makanan dalam jumlah yang banyak dan tidak mungkin hidup menantang ritme alam.
Organ-organ dalam tubuh manusia dikontrol oleh syaraf autonomi. Pada siang hari adalah aktivitas utama dari syaraf simpatik dan pada waktu malam hanya syaraf para-simpatik yang berfungsi. Jika aturan ini terganggu dan diputarbalikkan, maka akan menghadapi semua jenis penyakit.
Sebelum operasi, perlu memeriksa apakah ginjal berfungsi secara normal. Jika korteks adrenalin bocor atau tekanan yang diakibatkan oleh operasi melebihi kemampuan korteks adrenalin maka akan mengakibatkan kematian atau dampak yang berlawanan.
Jika muka pasien gembung, perlu menanyakan secara rinci kepada pasien riwayat penyakitnya dan status pengobatannya. Untuk pasien yang dalam pengobatan hormon korteks adrenalin, perawatan ekstra perlu diperhatikan ketika menjalani perawatan akupungtur. Menghidari tekanan oleh karena terlalu capek bekerja atau berolahraga, atau pun bermain judi dan menyetir sepanjang malam, dll.
Bahan Makanan Yang ber pH Asam dan Basa
Makanan yang ber pH asam tinggi: kuning telur, keju, roti manis, telur ikan, minyak ikan.
Makanan yang ber pH asam sedang: daging (paha) babi yang diasinkan (ham), daging babi yang diasin dan dikukus (bacon), daging ayam, ikan cumi-cumi, daging babi, belut, daging sapi, roti, gandum, mentiga, daging kuda.
Makanan yang ber pH asam rendah: nasi putih, kacang, bir, alkohol, tahu goreng, rumput laut, remis besar (kerang), ikan gurita, ikan janggut (berkumis), dll.
Makanan yang ber pH basa rendah: kacang merah, lobak, apel, sayur kubis atau kol, bawang, tahu, dll.
Makanan yang ber pH basa sedang: lobak kering, kacang kedele, wartel, tomat, pisang, jeruk, labu, buah delima, putih telur, prem kering, jeruk limun,bayam, dll.
Makanan yang ber pH basa tinggi: buah anggur, daun teh, minuman anggur, taoge laut, ganggang laut, dll. Khususnya jenis ganggang hijau mengandung banyak zat hijau daun (chlorophyl) sebagai makanan kesehatan yang sangat baik dan ber pH basa tinggi. Jangan terlalu banyak minum teh tetapi sebaiknya minumlah teh pada pagi hari.
Jenis-jenis Makanan Super Penawar Racun Terbaik :
1. Singkong
2. Kacang Hijau
3. Gandum
4. Umbi
5. Beras Merah
6. Beras Tumbuk Kasar
7. Kacang Merah
8. Wortel
9. Asparagus
10. Bawang Bombai
11. Akar Teratai
12. Lobak Putih
13. Daun Singkong
14. Daun Wortel
15. Yogurt.
Penelitian menunjukkan bahwa tubuh manusia jauh lebih sering mengalami dan berpotensi menderita kelebihan asam (acidosis) dibandingkan kelebihan basa (alkalidosis).
Segenap tubuh dapat bekerja dengan baik yang menandakan tubuh kita sehat jika keasaman darah dan jaringan bersifat netral cenderung basa (pH 7,35 – 7,45). Dalam lingkungan yang bersifat alkali tubuh mampu mendetoksifikasi dan menyingkirkan zat-zat pencemar dengan lebih efesien dibanding lingkungan yang bersifat asam.
Jika darah dan jaringan sel kita terlalu asam menyebabkan tubuh akan menjadi tidak sehat, karena organ dan jaringan tidak dapat bekerja dengan baik.
Apa tanda-tanda tubuh kita sudah terlalu asam (acidosis) ?
– Gampang/sering sakit kepala, pilek, batuk, flu
– Sering sakit lambung, kembung, sembelit
– Kelebihan berat badan
– Jerawatan, kulit kusam, eksim dan penyakit kulit lainnya
– Nafas dan keringat bau kurang sedap
– Sering nyeri otot dan persendian
– Kelelahan kronis
– Keputihan (bagi wanita), dll
Acidosis juga sangat berpotensi menyebabkan penyakit degeneratif, antara lain :
– Berbagai penyakit kanker
– Tekanan darah tinggi, hiperkolesterol, stroke & gangguan jantung
– Asam urat (gout), nyeri sendi (arthritis)
– Kencing manis (diabetes) dan batu ginjal
– Kerapuhan tulang (osteoporosis)
– Penyakit autoimmune
– Pembengkakan prostat
– Gangguan horman dan infertilitas
– Penuaan dini, katarak & praktis semua penyakit karena penuaan.
Menurut Andang Gunawan, ND. Pakar nutrisi dan penulis buku “Food Combining” keseimbangan asam basa hanya dapat dicapai dengan lebih banyak mengkonsumsi makanan pembentuk basa daripada makanan pembentuk asam, dengan porsi 2/3 dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari adalah makanan pembentuk basa.
Apa yang mendominasi konsumsi makanan sehari-hari Anda ?
Fakta menunjukkan bahwa makanan yang kita konsumsi sehari-hari mayoritas adalah pembentuk asam, maka tidak mengherankan kalau kita sering mengalami gejala-gejala acidosis atau mungkin mengalami penyakit degeneratif akibat acidosis.
Kurangi makanan asam, ganti dengan makanan bersifat basa (Alkaline base) :
Makanan asam kuat : kuning telur, keju, kue yang dibuat dari gula putih, atau buah kesemek, telur ikan, ikan kayu, dll.
Makanan semi asam : ham, bacon, daging ayam, ikan tuna, daging babi, belut, daging sapi, roti, gandum kecil, mentega, daging kuda, dll.
Makanan asam lemah : beras, kacang tanah, bir, arak, tahu goreng, rumput laut, kerang batik, gurita, ikan gabus.
Makanan basa lemah : Kacang merah, lobak, apel, bawang bombay, tahu,dll.
Makanan semi basa : antara lain kismis, kacang
besar, wortel, tomat, pisang, labu, jeruk, strawberry, putih telur, sayur asin.
Makanan basa kuat : anggur, daun teh, rumput laut. (Terutama rumput laut jenis Chlorela alami yang mengandung zat hijau daun yang tinggi, adalah makanan kesehatan bersifat basa yang terbaik, teh jangan dikonsumsi berlebihan, sebaiknya diminum pagi hari.)
Hindari air yang sudah melewati proses distilasi karena mengandung asam. Minuman yang bersifat alkali telah terbukti bisa mencegah keasaman yang tingi. air lemon, jus sayuran hijau, jus buah-buahan berwarna-warni yang tidak terlalu manis menjadi salah satu pilihan terbaik untuk dikonsumsi tiap hari. Air kelapa, alpukat, timun, seledri, paprika, wortel, lemon, brokoli, bayam, caisim, buah delima, dan aloevera. Semua sayuran atau buah dengan kadar glukosa rendah.
Bila pH suatu zat lebih tinggi dari 7, berarti makin bersifat basa atau alkali, dan lebih kaya akan oksigen. Bila pH suatu zat lebih rendah dari 7, berarti bersifat asam dan mengandung lebih sedikit oksigen. Dalam kondisi sehat dan normal, tubuh manusia bersifat basa atau alkali dengan pH sama dengan 7,4. Bila tubuh manusia bersifat asam, maka tubuh mulai sakit, yaitu :Pada tingkat pH 6,9 tubuh mulai rentan terhadap infeksi virus yang umum seperti demam, batuk dan flu. Sel-sel kanker tumbuh dengan subur di dalam tubuh pada kondisi pH 5,5. Asam urat, kadar gula darah yang tinggi, dan racun-racun yang mengendap di dalam tubuh yang berasal dari garam, gula, bahan pengawet, dan makanan yang bersifat asam akan membuat tubuh menjadi asam. Bila tidak diobati dengan makanan basa, akan mulai terjadi kekurangan energi pada elemen dan organ tubuh, dan pH akan terus turun.
(Dari berbagai sumber)
0 Comments
Terimakasih anda telah mengunjungi blog saya, Semoga Anda mendapatkan manfaat dan mohon tunjuk ajarnya dengan sopan