dzalikanews - derikcom - Canberra - Budaya 'ngopi' di Australia sangat kental dan benar-benar menyatu dengan kehidupan masyarakat. Warga Australia seakan tak bisa hidup tanpa menikmati pahitnya kopi.
Di semua tempat di Australia, bahkan di kota-kota kecil dan terpencil sekalipun pasti ada kedai kopi (coffee shop/cafe-red) yang menyediakan aneka kopi nikmat. Kopi sudah seperti 'pembuka hari' bagi warga Australia.
Hal tersebut membuat bisnis kafe di Australia berkembang pesat. Kafe-kafe menjamur di berbagai tempat dan menawarkan produk kopi terbaik.
Setiap kafe berlomba-lomba untuk bisa menyajikan kopi terbaik kepada pelangggan. Kafe yang mengantongi label pemilik kopi terbaik sudah pasti akan kebanjiran pengunjung.
Oleh sebab itu di Australia, setiap tahunnya diadakan perlombaan antara pengolah dan penyeduh (barista) kopi. Perlombaan itu menjadi pertaruhan para pemilik kafe karena akan berimbas pada nilai jual mereka di hadapan konsumen.
Tahun 2016 digelar acara Australian International Coffee Awards di Melbourne. Siapa sangka, sebuah kafe di Canberra bisa mengalahkan ratusan kafe asal Melbourne yang selalu mengagungkan budaya kopinya. Adalah Bean! Roasters, kafe asal Canberra yang berhasil mendapatkan medali emas sebagai best roaster.
"Saat perlombaan itu kami mengirimkan biji kopi terbaik hasil roasting kami. Kami mengirimkan biji kopi Panama yang mendapatkan roasting treatment istimewa di sini," kata development manager Bean! Roasters, Michael Sloggett kepada detikcom dan 2 media lain yang difasilitasi Australia Plus ABC International.
Michael menjelaskan, sebenarnya biji kopi sama saja ketika masih dalam bentuk mentah. Namun, rasa dari kopi sangat ditentukan pada teknik memasak (roasting) nya.
Kesempurnaan saat roasting ini yang akan menentukan rasa dan kualitas kopi saat diseduh. Tingkat kematangan dan suhu saat roasting sangat menentukan kualitas bubuk kopi yang sudah siap seduh nantinya.
Michael lalu menunjukkan dapur perusahaannya. Di kafe kecil miliknya yang berada di suburb Fyshwick, Canberra, Michael tidak hanya menjual kopi yang telah diseduh. Memang Bean!Roasters adalah kafe yang sudah masyhur namanya di kalangan penikmat kopi di Canberra. Namun, selain menjual kopi yang sudah diseduh, Bean!Roasters juga menyediakan kopi yang masih dalam bentuk biji yang sudah di-roasting. Bedanya, roasting langsung dilakukan di bagian belakang kafe yang disulap menjadi sebuah dapur untuk memasak kopi.
Mesin-mesin modern berdiri kokoh di bagian belakang kafe itu. Mesin-mesin itu terdiri dari mesin pengupas kulit biji, pengering dan yang paling penting adalah pemasak kopi itu sendiri.
"Roasting adalah step terpenting dari proses pembuatan kopi sebelum dinikmati. Kami memiliki metode roasting sendiri yang tentunya tidak bisa kami ungkap," tutur Michael.
Di mesin khusus roasting, ada seorang pekerja yang bertanggung jawab penuh dalam proses pemasakan ini. Pekerja itu disebut Michael adalah ahli di bidang kopi. Sehingga, dia sangat paham bagaimana caranya memasak kopi yang enak.
Biji kopi yang akan diroasting pun bukan biji kopi sembarangan. Haruslah biji kopi terbaik yang didatangkan dari berbagai negara. Sebelum di-roasting, biji-biji yang didatangkan dari berbagai negara itu harus didiamkan minimal 1 tahun dalam sebuah drum besar.
"Kapasitas kami sekali roasting adalah 60 Kg dan sehari kami bisa dua kali roasting. 6 hari dalam seminggu kami memasak kopi," jelas Michael.
Setelah di-roasting dan didinginkan, biji kopi akan melalui tahap quality control. Di sebuah ruangan berukuran 6x3 meter yang berada di belakang kafe, sudah ada dua pakar kopi yang siap melakukan quality control.
Salah seorang petugas di quality control adalah Attilio. Attilio menceritakan, dalam sehari dia bisa mencicipi puluhan jenis kopi yang baru selesai di-roasting.
Attilio menyarankan, kopi yang akan diseduh haruslah dalam keadaan segar dan baru digrinding (dihaluskan) sesaat sebelum diseduh. Saat akan mencoba kopi Panama yang telah diroasting, Attilio menggunakan teknik Syphon Method atau yang familiar dengan sebutan vacuum di Indonesia.
"Ada banyak cara menyeduh kopi, tapi yang terpenting adalah hasil akhirnya yang tanpa ampas dan aromanya bisa keluar secara maksimal. Aku lebih memilih cara ini untuk kopi yang bagus seperti Panama," ungkapnya.
Untuk mencicipi kopi, Attilio hanya menggunakan dua sendok. Mulanya sendok digunakan untuk membersihkan buih-buih yang ada di kopi. Setelah itu, satu sendok digunakan untuk mengambil kopi yang telah diseduh dan Slurpppp!. Kopi yang dicicipi tidak ditelan, akan dikeluarkan lagi.
Setelah mencicipi, Attilio lalu mengisi beberapa kolom penilaian terhadap kopi. Dia menilai, kopi yang baru saja di-roasting sudah sesuai standart dan layak jual.
Penasaran dengan rasa kopi dengan roasting terbaik itu, detikcom lalu mencicipi satu cangkir kopi Panama buatan Bean!Roasters. Saat memasuki mulut, rasa kopi itu sangat kaya. Terasa seperti ada campuran berbagai buah berry. Dan setelah ditelan, ada rasa apel yang tertinggal di mulut.
Tidak disarankan meminum kopi dengan menambahkan gula, karena hal tersebut akan merusak rasa kopi. Terutama bagi kopi yang berjenis fruity seperti Panama, gula akan menghilangkan beberapa komponen rasa buah di dalam kopi.
"Yang membuat kami menang di Melbourne adalah kami bisa mengeluarkan semua rasa fruity di Kopi Panama. Hal itu hanya bisa dilakukan dengan teknik roasting yang sempurna," tegas Michael.
Kopi Panama ini menjadi primadona di Bean!Roaster. Michael menjual kopi Panama roasting seharga AUD 30 untuk setiap 250 gramnya. Kopi hasil roastingan Bean!Roaster dapat bertahan hingga tiga minggu.
Baca terus fokus "Jelajah Australia 2016" dan ikuti Hidden Quiz-nya!
(Hbb/nwk)
0 Comments
Terimakasih anda telah mengunjungi blog saya, Semoga Anda mendapatkan manfaat dan mohon tunjuk ajarnya dengan sopan