Harga Susu di Venezuela Mencapai Rp9 Juta

By August 03, 2016 ,

Jakarta, CNN Indonesia -- Kebutuhan pokok warga di Venezuela kian langka di tengah krisis ekonomi yang melanda negara tersebut. Harga susu, pasta dan tepung di pasar gelap dilaporkan bisa menghabiskan gaji satu bulan warga di Venezuela.

Bagi masyarakat kebanyakan di seluruh dunia, ketiga bahan makanan itu bisa didapatkan kapan saja di rak-rak supermarket. Tapi tidak di Venezuela.

Ketiga barang ini hanya bisa didapat jika beruntung, dan punya uang. Antrean mengular di depan supermarket, jika tidak dapat, warga bisa mendapatkannya di pasar gelap, yang harganya selangit.

Harga susu di pasar gelap bisa mencapai 100 kali harga normal. CNN menemukan satu bungkus susu dibanderol hingga 7.000 bolivares, lebih dari Rp9,2 juta.

Padahal harga normal di supermarket pemerintah hanya 70 bolivares (Rp92 ribu) dan supermarket swasta 295 bolivares (Rp388 ribu).

Hal yang sama terjadi untuk tepung maizena, bahan utama pembuat arepa, roti khas Venezuela. Di supermarket pemerintah, satu  kantung maizena seberat 1 kg dibanderol 190 bolivares (Rp250 ribu).

Sementara di pasar gelap, harga maizena bisa meroket hingga 15 kali lipat, mencapai 3.000 bolivares, lebih dari Rp3,9 juta.

Persediaan pasta juga sangat terbatas di Venezuela. CNN hanya menemukan 1 kg pasta di pasar gelap, di supermarket lebih langka lagi.

Di pasar gelap Caracas, harga sekantung pasta mencapai 3.000 bolivares (Rp3,9 juta).

Membeli makanan di pasar gelap dianggap tindak ilegal dan berbahaya. Selain itu harganya terlalu mahal. Tiga bungkus susu, pasta dan tepung bisa menghabiskan gaji rata-rata masyarakat Venezuela selama sebulan.

Itulah mengapa masyarakat akhirnya terpaksa harus rela antre berjam-jam di supermarket pemerintah untuk mendapatkan bahan makanan bersubsidi. Itu pun belum tentu mereka dapat.

"Saya sudah mengantre sejak pukul 3 pagi, dan hanya bisa mendapat dua pasta gigi. Jadi, saya kira, saya akan makan pasta gigi malam ini," kata Monica Savaleta, penari berusia 19 tahun.

Bagi Savaleta, pergi ke pedagang di pasar gelap, yang dikenal dengan nama "bachaqueros" sama saja bunuh diri.

"Upah saya antara 12 ribu hingga 15 ribu bolivares per bulan. Jika saya membeli dari bachaqueros, semua gaji saya melayang untuk membeli tiga kilo beras," kata Savaleta.

Hancurnya perekonomian Venezuela disumbang sebagian besar oleh terpuruknya harga minyak yang mencapai angka terendah dalam 12 tahun. Ekonomi Venezuela sangat mengandalkan dari sektor ini.

Selain itu, nilai tukar mata uang Venezuela, bolivares, terhadap dolar hampir tidak ada nilainya. Satu bolivares hanya seharga US$0,0011.

Perekonomian Venezuela menyusut 7,1 persen pada kuartal ketiga tahun lalu. Angka penyusutan berlanjut dalam tujuh kuartal sebelumnya dari awal 2014.

Inflasi di Venezuela meroket 141 persen di akhir 2015. Tahun ini, IMF memprediksi inflasi di negara itu mencapai 204 persen. (den)

You Might Also Like

0 Comments

Terimakasih anda telah mengunjungi blog saya, Semoga Anda mendapatkan manfaat dan mohon tunjuk ajarnya dengan sopan