Habulimamah

Sungainya apalagi, biasanya air sungai yang membelah kota itu bisa naik ke darat, kini keadaannya seperti tidak berbentuk sungai lagi, hanya garis lurus yang memanjang dari hulu ke hilir. tidak ada aliran sungainya. Benar-benar keadaan musim kering yang memilukan, tapi bagi masyarakat yang biasa dengan keadaan, tampaknya mereka tenang-tenang saja, karena sudah tahu setiap enam bulan sekali dalam setahun ada dua musim di kota itu, kalau tak musim hujan yah musim kemarau.
Habul salah satu penduduk di kota itu, seharian hanya mengandalkan warung kopinya tidak terlalu berkomentar tentang musim, dia sudah paham dengan keadaan kota tempat dia di besarkan, umur 17 tahun Habul asli melayu arab itu ber-imigran kekota itu, dia memang berniat tinggal di kota itu sampai ajal akan menjemputnya kelak, Habul punya seorang istri yang agak muda dari umurnya yang masuk ke 51 tahun.
Istrinya Habul bernama Imamah asli Jawa, mengapa Imamah suka dengan Habul yang umurnya tiga kali lipat dari umurnya sekarang, ceritanya begini:
Habul dulunya boleh dikatakan preman pasar bawah, kerjanya tak lain buat masyarakat di pasar bawah itu bisa merugikan orang lain, kalau tak mencopet, ya memalak orang, modalnya dengan tubuhnya yang besar itu bisa membuat orang takut, lagi pula Habul punya ilmu tahan senjata tajam dan senjata api, ilmu ini di pelajari ketika tersesat di hutan.
Tahun 1971, Habul seorang anak buah kapal yang paling termuda dari anak buah kapal lainnya, kedua orang tua Habul sudah meninggal karena sebuah peristiwa perampokan di cina laut selatan, sebenarnya Habul kalau hidup kedua orangtuanya, mungkin tidak seliar hidupnya sekarang, karena kedua orangtuanya punya banyak harta, kapal lautnya saja ada 7 buah. sejak kematian kedua orangtuanya Habul di pelihara oleh teman sejati ayahnya bernama Burwan. suatu ketika Burwan mengajak Habul ke tepi pantai selat baru bengkalis.
-"ayahmu berpesan padaku Hab..., kalau dia meninggal nanti semua kapal-kapal yang ada akan diserahkan pada mu..., namun kamu kan masih kecil Hab...kamu belum bisa mengendalikan perusahaan ayahmu itu, untuk itulah aku di amanahkan untuk memelihara dan menjagamu sampai kamu bisa tahu bagaimana kedepannya nak..." kata Burwan pada Habul.
-"mengapa ayah dan ibuku meninggal pak Ngah....?" tanya Habul langsung tentang orangtuanya. Burwan semula tidak mau menceritakan kejadian itu, karena Habul mendesak terus dan akhirnya di ceritakannya juga.
-"ayah dan ibumu korban bajak laut...., semua kapal dan harta di rampok oleh mereka di laut cina selatan dekat pulau Tanduk" kata Burwan agak tertahan-tahan kerena merasa sedih....................................................................................................next
0 Comments
Terimakasih anda telah mengunjungi blog saya, Semoga Anda mendapatkan manfaat dan mohon tunjuk ajarnya dengan sopan